ups.......

Kamis, 10 Juni 2010

makanlah, makanan yang pas...:)

Menurut saya apa yang kita lihat sama dengan apa yang kita makan, apa yang kita dengar sama dengan apa yang kita makan, dan apa yang kita baca sama dengan apa yang kita makan juga....jadi judulnya makan makanan yang pas ya....;)

Selayaknya makanan yang baik akan menyehatkan kita, maka makan yang buruk akan membuat kita sakit, begitu juga adanya dengan apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita baca.

Makanan yang kita makan setidaknya memiliki 2 kriteria, yaitu: baik dan halal. Baik untuk kesehatan kita dan halal dzatnya dan cara mendapatkannya. Misalnya nasi itu halal dan baik, tapi kalau penderita diabetes akut, maka dia tidak boleh banyak makan nasi dan jika nasinya diperoleh dengan cara mencuri, maka jelas nasi itu menjadi haram untuk dimakan. Sedangkan haram dzatnya, kita sebagai umat muslim pasti sudah mengetahuinya, yaitu: babi, anjing, darah, nanah, binatang berbisa, binatang bertaring, serta minuman beralkohol, dll. Jadi walaupun makanan haram ini kita peroleh dengan cara yang halal, misalnya dari gaji kita, maka tetap saja makanan tersebut haram. Adapun haram cara mendapatkannya, pasti sudah tau semuakan....hayo ngaku....hayo ngaku..., baiklah karena saya baik hati, jadi saya bocorin neh, haram cara mendapatkannya dengan cara menipu, mencuri, maling, jambret, dan korupsi uang kantor, uang negara, dll atau kita bekerja di perusahaan yang lebih banyak mudhorotnya, atau di tempat makasit seperti perjudian, prostitusi, dll. Kemudian jika semuanya sudah terpenuhi, makanan itu baik buat kesehatan kita, halal dzatnya, halal cara mendapatkannya, tapi kita makannya terlalu berlebihan, maka makanan itupun jadi tidak baik buat kita. Contoh nyatanya adalah om saya yang suka makan kerang laut, tetapi karena kebanyakan, keesokan harinya dia jadi pusing2 dan sakit....(kasian dech lu....:) peace….)

Begitu juga halnya dengan apa yang kita lihat akan mempengaruhi kita secara psikis atau gaya hidup, apa yang kita dengar akan mempengaruhi gaya bicara kita dan kata-kata yang akan kita sampaikan dan apa yang kita baca juga akan mempengaruhi pengetahuan kita, wawasan kita dan paradigma kita. Jadi menurut saya, apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita baca akan jauh lebih berdampak pada kehidupan kita jika dibandingkan dengan apa yang kita makan, karena makanan hanya mempengaruhi kita secara pribadi, tetapi apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita baca akan berdampak pada kita dan berimbas kepada orang lain.

Oleh karena itu, saya sangat menyarankan agar kita dapat memfilter atau menyaring apa yang akan kita lihat, apa yang akan kita dengar dan apa yang akan kita baca. Kita tidak bisa sembarangan saja melihat sesuatu, karena hal itu akan terekam di dalam otak kita dan selalu kita kenang selama hidup kita, yang akhirnya bisa berdampak pada sikap dan perilaku kita, akan tetap tersimpan di alam bawah sadar kita dengan baiknya. jika kita sering melihat hal yang baik, maka kitapun akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang baik. Bahkan seekor monyet di Jepang, dapat mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel hanya karena dia selalu melihat tuannya melakukan hal yang sama berulang-ulang dan setiap hari dengan rutinnya, sehingga monyet dengan kapasitas akal yang pas-pasan bisa meniru pekerjaan yang dilakukan tuannya tersebut. Itu dampak dari apa yang dilihatnya. Maka apalagi kita sebagai manusia normal, walaupun kita akan memikirkan dulu apa yang kita lihat sebelum menirunya, tetapi kebanyakan kita akan melukan hal yang sering kita lihat itu. oleh karena itu, jika kita selalu melihat kebaikan, maka kita akan berusaha melakukan hal itu juga. Demikian juga jika kita sering melihat hal-hal yang tidak baik, maka kitapun akan meniru hal tersebut. Jika kita misalnya sering melihat orang yang suka bersedekah, maka lambat laun-pun kita akan ikut untuk bersedekah juga, Jika kita melihat orang yang suka membaca, lambat laun kita juga jadi menasaran dengan apa yang dibacanya dan kitapun akan ikut membaca juga. Demikian juga jika kita sering melihat hal yang tidak baik, misalnya ada teman kita yang suka memuku, maka akhirnya kita juga belajar untuk sedikit-sedikit memukul, walaupun mungkin tidak keras. Jika kita sering melihat hal-hal yang porno atau film cabul, maka kitapun akan selalu mengingatnya dan kemudian jika ada kesempatan kita juga akan melakukan hal yang sama.

Begitu juga adanya dengan apa yang kita dengar, maka kita akan mengulang kembali apa yang kita dengar itu. Jika kita mendengar hal yang tidak baik, pada saat itu mungkin kita memungkirinya, menolaknya, tapi jika sering kita dengar, lambat laun kita juga akan mengucapkannya kembali. Ada seorang teman yang gemar mengucapan “astagfirullah”, sebuah kata yang baik untuk umat Islam, karena sudah seharusnya kita selalu beristigfar memohon ampun kepada Allah swt, kemudian tanpa saya sadari, sayapun akhirnya jadi gemar mengucapkan “astagfirullah”, saya jadi bersyukur saya selalu mendengar dia mengucapkan kata “astagfirullah” sehingga saya jadi menirunya, coba kalau saya selalu mendengar kata yang tidak baik, cabul, dll, pasti yang keluar dari mulut saya juga hal yang sama. Padahal mulut juga akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Demikian juga dengan apa yang kita baca, sangat berpengaruh besar dalam kehidupan kita, menambah wawasan kita dan membentuk paradigma berpikir kita. Jika kita sedikit makan, tidak suka makan, maka kita akan bertubuh kurus atau bahkan jadi kurang gizi. Dan jika kita makan terlalu banyak, maka kita akan bertubuh besar, gemuk atau bahkan menjadi obesitas. Serta makan itu bergizi atau tidak juga akan berpengaruh. Begitu juga adanya dengan bacaan kita, sedikit bacaan kita, maka sedikit pula ilmu kita dan wawasanpun tidak berkembang. Ibarat kata pepatah ‘seperti kodok dalam tempurung’, merasa hebat, tetapi sebenarnya tidak tahu apa-apa, ketika tempurung dibuka, baru dia tahu kalau dunia begitu luasnya. Beruntunglah orang yang suka membaca, maka dia akan selalu mendapatkan hal yang baru, ilmunya semakin bertambah, wawasannya semakin luas dan pikirannyapun semakin terasah tajam. Namun demikian jika orang tersebut banyak membaca dari sumber yang tidak pas, sumber yang menyesatkan, maka diapun juga akan tersesat. Seperti makanan yang enak, tetapi banyak pengawet, msg dan lemaknya, maka makanan itu menjadi boomerang buat yang memakannya. Akan bertambah gemuk, tetapi juga rentan kena berbagai penyakit. Oleh karena itu kita harus pandai memilih dan memilah apa yang akan kita makan, apa yang akan kita lihat, apa yang akan kita dengar dan apa yang akan kita baca.

Akhirnya benar apa yang dikatakan oleh mas ‘Opick’ (seorang penyanyi religi) bahwa ombok hati (obat hati) salah satunya adalah berteman dengan orang sholeh. Karena orang sholeh secara tidak langsung akan mengajarkan hal yang baik-baik saja kepada kita. Dia akan mencontohkan makanan yang baik, halal dan menyehatkan, akan menunjukkan hal-hal yang baik untuk dilihat, akan memperdengarkan hal yang baik-baik saja dan akan menunjukkan bacaan yang bermanfaat dunia dan akhirat buat kita. Aksi dan reaksi itu sama kalau dalam ilmu fisika, maka apa yang masuk ke dalam tubuh kita seperti itu juga keluarannya.

Mudah-mudahan bermanfaat…..maaf kalau kurang berkenanya…yang salah datang dari diri saya sendiri yang lemah dan bodoh, dan yang benar datang dari Allah Yang Maha Mengetahui apa yang ada di bumi, langit dan diantara keduanya….